Menariknya Ilmu Politik Untuk Masyarakat

Menariknya Ilmu Politik Untuk Masyarakat – Seperti disebutkan dalam paparan sebelumnya, ilmu politik adalah studi sistematis negara dan cara kerja ekonomi politik. Studi tentang pengetahuan politik berikan orang kemampuan untuk memengaruhi dan membujuk pihak berwenang untuk menyesuaikan diri dengan stimulan perkembangan yang luas dan untuk mengarahkan ke arah yang dipimpin pemerintah. Karena pengetahuan politik terkait dengan studi ekonomi politik global, ia punyai pertalian dengan pengetahuan sosial lainnya seperti sejarah, sosiologi, filsafat, dan psikologi.

Dapat dikatakan bahwa pengetahuan politik adalah cabang pengetahuan sosial yang terkait dengan cara kerja ekonomi politik global dan karenanya, sharing pertalian simbiosis dengan pengetahuan sosial lain yang mempelajari anggota lain dari ekonomi politik global. Kita udah menentukan sejarah, sosiologi, filosofi dan psikologi dalam artikel ini sebab ini adalah telaten pengetahuan yang punyai kaitan dengan bagaimana para ilmuwan politik laksanakan pekerjaan mereka. poker 99

Menariknya Ilmu Politik Untuk Masyarakat

Sejarah, Sosiologi, dan Ilmu Politik https://www.mrchensjackson.com/

Ilmu politik terkait erat dengan histori sebab pola-pola masa lantas mengimbuhkan arahan ke masa depan. Tidak tersedia arahan yang lebih baik untuk mengerti masa kini dan memprediksi masa depan tak hanya dengan mempelajari peristiwa-peristiwa di masa lantas dan mengekstrapolasi mereka ke masa depan.

Misalnya, kala para ilmuwan politik mencoba memprediksi arah yang kemungkinan diambil, yang diambil alih oleh ekonomi politik global, mereka dapat mengandalkan histori untuk memprediksi perilaku politik.

Selanjutnya, pengetahuan politik terkait erat dengan sosiologi sebab kedua cabang berupaya mempelajari perilaku manusia dalam kelompok. Sedangkan sosiologi mempelajari seluruh masyarakat, pengetahuan politik terkait dengan proses politik yang merupakan anggota dari masyarakat yang lebih besar. Studi tentang pertalian antara rakyat dan negara adalah suatu hal yang memiliki tujuan untuk dijalankan oleh sosiologi dan pengetahuan politik dan karenanya, tersedia pertalian simbiosis antara sosiologi dan pengetahuan politik.

Filsafat, Psikologi, dan Ilmu Politik

Aspek selanjutnya adalah hubungannya dengan filsafat. Karena perilaku politik dan pemerintahan dipelajari dalam kerangka filsafat politik yang terkait dengan inspirasi abstrak tentang peran negara dan pertalian rakyat dan negara dengan penekanan terhadap pemahaman konsep-konsep kesejahteraan publik dan kebaikan sosial yang lebih besar, baik pengetahuan politik maupun filsafat punyai landasan dengan dalam aspek-aspek ini.

Disiplin pengetahuan sosial terakhir yang dipilih adalah psikologi dan sebab telaten ini mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat, tersedia titik temu antara pengetahuan politik dan psikologi sebab mereka berdua pikirkan dengan pemeriksaan mengapa orang-orang dalam ekonomi politik yang lebih besar berperilaku seperti yang mereka lakukan.

Kesimpulannya, pengetahuan politik tidak sanggup jadi bidang berdiri sendiri atau terisolasi sebab seluruh cabang pengetahuan sosial berniat untuk mengatakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar tentang orang dan negara. Oleh sebab itu, tersedia pertalian simbiosis antara pengetahuan politik dan sub-disiplin pengetahuan sosial lainnya sebab mereka punyai landasan dengan dalam upaya mereka untuk mengerti bagaimana proses politik bekerja dan bagaimana politik dan pemerintahan bermain sendiri.

Manfaat Ilmu Politik :

Terlebih beberapa tahun belakangan, bidang yang satu ini sering menjadi sorotan masyarakat akibat banyaknya kasus yang berkaitan dengan  bidang ini. Namun sebetulnya belajar ilmu bidang yang satu ini memang sangat penting bagi masyakarat. Sebab ternyata akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh terutama untuk kehidupan sehari-hari. Tidak hanya orang-orang yang bekerja di pemerintahan saja yang bisa belajar mengenai bidang ini Sebab ternyata masyarakat awam bisa belajar bidang ini yang pasti akan memberikan manfaat untuk kehidupannya.

Saat ini untuk belajar mengenai ilmu politik terdapat berbagai cabang ilmu yang ada di sekolah hingga perguruan tinggi. Dimana bida ilmu tersebut bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat. Sehingga bisa menjadi bekal jika kelak mereka terjun dalam dunia pemerintahan maupun masyarakat. Untuk memberikan gambaran pada anda mengenai manfaat bidang ilmu yang satu ini, berikut akan diinformasikan beberapa manfaatnya untuk anda.

Menambah Pengetahuan

Dengan belajar ilmu politik maka anda bisa menambah pengetahuan mengenai sistem pemerintahan yang lebih mendasar serta dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi orang yang tertarik dengan bidang ilmu yang satu ini memang sangat menguntungkan dan akan terasa lebih menyenangkan mempelajarinya karena adanya daya tarik tersendiri. Dengan semakin paham dan mengerti maka anda bisa memberikan pemikiran yang lebih cerdas dan maju apabila muncul kesalahan dalam sistem pemerintahan di sebuah negara sehingga anda bisa memberikan masukan bagaimana seharusnya.

Berhubungan Dengan Sistem Pemerintahan

Perlu anda ketahui bahwa sistem pemerintahan merupakan dasar sebuah negara dalam menjalankan sistem yang akan diterapkan kepada rakyat. Dengan demikian sistem pemerintahan tersebut juga berhubungan dengan pemerintah untuk menjalankan sistem yang disukai oleh rakyat.

Menariknya Ilmu Politik Untuk Masyarakat

Hal ini akan membuat pemerintah merasa senang serta masyarakat juga bisa merasa sejahtera. Tentu hal ini akan membuat pemerintah dan rakyat saling bekerjasama dalam memajukan sebuah negara. Bila sebuah negara semakin maju maka kehidupan rakyatnya juga semakin sejahtera.

Pandai Bernegosiasi

Dengan belajar ilmu politik maka anda juga akan belajar mengenai kemampuan bernegosiasi. Dimana negosiasi ini sangatlah diperlukan dalam memberikan penawaran yang lebih menarik daripada lainnya. Selain itu, anda juga bisa belajar lebih berempati kepada masyarakat dengan tidak membeda-bedakan. Hal ini akan membuat kesejahteraan masyarakat akan semakin mudah terwujud dan masalah perbedaan bukan menjadi sesuatu yang perlu diperdebatkan.

Meskipun bidang ini sering berkaitan dengan pemerintah, tetapi tidak ada salahnya bagi masyarakat untuk tahu lebih jauh sehingga bisa membantu pemerintah dalam memajukan negara dan memberikan dukungan terhadap pembangunan yang juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Alasan Kenapa Belajar Ilmu Politik Itu Mengasyikkan :

1. Ilmu politik adalah disiplin ilmu tertua

Ilmu politik adalah ilmu sosial yang tertua di dunia. Bagaimana tidak, gagasan-gagasan tentang bernegara sudah berkembang seiring dengan lahirnya negara itu sendiri. Pada saat itu, pembahasan tentang politik lebih banyak dikaitkan dengan sejarah dan filsafat.

2. Belajar pemikiran para filsuf

Sebagai disiplin ilmu sosial yang tertua, gagasan tentang bernegara sudah banyak dikembangkan oleh para filsuf sejak masa Yunani Kuno, tepatnya tahun 450 sebelum masehi. Sejak masa itu, pemikiran tentang bernegara banyak dikembangkan oleh para pemikir seperti Plato, Socrates, dan Aristoteles.

3. Ilmu politik berkembang sesuai zaman

Apapun ilmunya, dia pasti ikut berkembang sesuai zaman dong? Sementara berjalannya waktu, aspek-aspek yang dipelajari saat kamu menempuh studi di ilmu politik juga akan meluas. Belajar politik tak hanya belajar mengenai bentuk negara, tetapi juga masyarakat beserta kepentingan di dalamnya. Seperti gender, politik identitas, hubungan antara negara dan agama, serta masih banyak lagi.

4. Belajar ilmu politik tidak hanya di kelas tetapi juga praktik di lapangan

Ilmu pengetahuan tak hanya bisa didapatkan di ruang-ruang kelas. Oleh karena itu, saat kamu belajar ilmu politik, para dosen juga akan mengajak kalian melakukan praktik kuliah lapangan. Tujuannya, untuk memahami fakta-fakta di sana.

Kamu bisa dipastikan akan bertemu dengan petinggi partai politik, pimpinan dewan perwakilan rakyat serta daerah kabupaten/ kota dan provinsi, bahkan berdiskusi dengan para aktivis di organisasi non-pemerintah.

5. Bisa membuatmu lebih peka dengan kondisi negara

Belajar tentang ilmu politik membuatmu kaya akan wawasan tentang negara dan segala aspeknya. Bekal keilmuanmu itu bisa membuatmu peka terhadap kondisi negara saat ini.

Kamu bakal bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kasus korupsi pejabat negara, pilkada serentak, multikulturalisme, hingga soal perempuan.

Kalau sudah peka dengan kondisi negara, maka kamu seharusnya punya motivasi untuk menjadi solusi permasalahan bangsa bahkan sekecil apapun peranmu.

6. Kamu gak perlu khawatir soal prospek pekerjaan

Sebenarnya, prospek karier lulusan ilmu politik tuh luas lho! Kamu bisa menjadi aparatur sipil negara, berkarier di kepolisian, lembaga penelitian, jurnalis, bahkan presiden! Sehingga, telah tidak perlu bingung soal jurusan ilmu politik, kan? Yang penting, tepis dulu anggapanmu bahwa politik itu kejam.

Humas : Tulang Punggung Perusahaan

Humas : Tulang Punggung Perusahaan – Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan merencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan public.

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan berikut sanggup terjadi dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik dikarenakan di dalam kinerjanya, ia harus sanggup membangun citra perusahaan berikut agar penilaian orang pada perusahaan berikut positif.

Humas : Tulang Punggung Perusahaan

Pekerjaaan humas perusahaan bukan saja menghimpun artikel, dan terkesan ‘omong doang’, tapi di dalam pekerjaannya kita harus laksanakan hal-hal penting layaknya survey tempat, dan laksanakan evaluasi mengenai apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu kekeliruan pahaman penduduk mengenai perusahaan area di mana humas itu bekerja, maka ia harus sanggup mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut. poker99

Pekerjaan humas benar-benar erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan harus sanggup mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan sarana massa. Media massa yang cuma ‘asal mencari berita’ biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak mengenai perihal yang terjadi pada suatu perusahaan. 

Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini amat penting, gara-gara dengan terdapatnya humas kita sanggup mengklarifikasi berita yang diakui salah.

Humas perusahaan perlu sanggup secerdik bisa saja didalam menyusun siasat untuk tingkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang makin banyak persaingan ini. Dunia humas pas ini telah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi amat krusial (penting).

Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran humas, bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak supaya meraih opini dan penangkapan kesan mereka pada perusahaan. Humas termasuk perlu sanggup membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak lepas dari two way communication (Komunikasi dua arah).

Pekerjaan humas tentu saja tidak lepas dari komitmen komunikasi, yakni menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Keefektifan suatu komunikasi baru akan tercapai andaikata timbulnya saling pengertian antara komunikasi dan komunikator, atau sanggup dikatakan timbulnya persepsi yang mirip tentang memaknai suatu hal.

Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, kalau perusahaan itu dambakan meraih reputasi yang baik di mata masyarakat, maka perusahaan itu perlu mempunyai humas yang sanggup tingkatkan citra perusahaan tersebut, gara-gara perusahaan akan mempunyai citra yang baik, kalau humasnya pun baik.

– Komunikasi dalam Perusahaan

Pada level perusahaan, komunikasi sangat penting terutama untuk menarik minat dan kepercayaan publik sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan sebanyak – banyaknya. Perusahaan dimana tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi tentu mempekerjakan beberapa orang agar mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

Maka dari itu, komunikasi yang baik akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dengan komunikasi yang baik entah antar karyawan ataupun dari perusahaan dengan klien yang lain dan masyarakat sebagai konsumen tentu akan sangat memudahkan perusahaan itu sendiri dalam mengatur strategi sehingga diperoleh keuntungan sebanyak- banyaknya. Tujuan yang ingin dicapai perusahaan akan terwujud jika terdapat kerja sama yang baik pada setiap individu dalam perusahaan.

Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan biasanya berlangsung dalam dua konteks yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan dan komunikasi yang terjadi diluar perusahaan. Komunikasi yang terjadi didalam perusahaan baik itu terjadi secara vertikal, horizontal, ataupn diagonal seringkali mengalami kesulitan sehingga menyebabkan ketidaklancaran komunikasi atau biasa disebut miss komunikasi.

Komunikasi memang secara alamiah terjadi namun pada beberapa kasus terdapat beberapa macam dan teknik ataupun hal lain komunikasi yang sebaiknya dipelajari. Komunikasi sekarang ini telah berkembang dan bahkan menjadi multidisipliner serta banyak orang yang mempelajarinya. Seperti bagaimana melakukan komunikasi dengan atasan yang tentu saja akan berbeda jika anda melakukan komunikasi dengan rekan kerja. Bagaimana berkomunikasi dengan calon klien atau kolega anda sehingga, anda dapat saling bekerja sama untuk proyek yang besar dan mendapatkan citra yang baik.

– Public Relation dalam Perusahaan

Citra atau reputasi bagi perusahaan adalah hal yang sangat berarti. Bagaimana publik atau masyarakat memberikan penilaian pada perusahaan, bagaimana kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan, bagaimana publik akan memilih produk terbaik, dan lain sebagainya akan sangat bergantung terhadap citra perusahaan di mata publik itu sendiri. Dalam hal ini, citra bagi suatu perusahaan akan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Managemen pada perusahaan adalah bidang yang penting. Membangun cira suatu perusahaan kebanyakan merupakan tugas dari seorang public relations. Pada lebih dari satu perusahaan anggota ini dimasukkan kedalam struktural namun lebih dari satu perusahaan lainnya lebih menentukan untuk memanfaatkan jasa konsultan public relations dengan alasan – alasan tertentu.

Tugas public relation di dalam perusahaan terbagi jadi lebih dari satu bagian. Pembagian tugas public relation pada satu perusahaan dengan perusahaan lainnya belum pasti serupa bergantung dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Public relation termasuk tidak bakal terlepas dari sarana relation yang memiliki tugas untuk menyesuaikan jalinan baik dengan media, menyesuaikan arus Info ke media, dll. Berikut ini peran public relations di dalam perusahaan :

Humas : Tulang Punggung Perusahaan

1. Conseling

Public Relation bagi perusahaan termasuk merupakan keliru satu konseling yang sanggup menambahkan dan sedia kan berbagai anjuran kepada pihak internal managemen yang terjalin dengan berbagai kebijakan, relasi, kebijakan relasi dan komunikasi pada perusahaan dengan publik.

2. Research

Sebagai keliru satu anggota perusahaan yang bersinggungan segera dengan publik, faedah Public Relation termasuk merupakan sebuah tim riset prilaku public. Data-data hasil riset ini sanggup digunakan untuk merancang strategi public relation di dalam rangka membangun rasa saling percaya pada perusahaan dengan publik, merubah dan menyakinkan public perihal pentingnya perusahaan bagi mereka,

3. Media Relations

Berkomunikasi dengan publik yang luas pasti butuh sarana massa yang sanggup digunakan untuk mengutarakan pendapat. Sehubungan dengan perihal tersebut, Public Relation sanggup berfungsi sebagai anggota perusahaan yang laksanakan berbagai kerja serupa dengan semua sarana untuk keperluan perusahaan.

4. Publicity

Melalui berbagai sarana massa yang telah jadi “partner” di dalam bekerja, public relation sanggup laksanakan publisitas atau merespon ketertarikan publik pada perusahaan. Tujuan dari publisitas ini adalah untuk mengemukakan berbagai pesan terencana untuk meningkatkan ketertarikan publik pada perusahaan.

5. Employee/Member Relations

Menciptakan relasi yang baik tidak cuma dilakukan dengan publik diluar perusahaan, untuk internal perusahaan Public Relations juga dapat berfungsi sebagai agen yang menginformasikan dan memotivasi karyawan serta memberikan respon terhadap setiap masalah perusahaan dengan karyawannya.

6. Public Affairs

Public Affairs adalah fungsi public relation pada perusahaan yang terkait dengan bagaimana membangun keterlibatan secara aktif (melobi) dengan pemerintah dalam berbagai kebijakan publik. Melobi sendiri menurut Kotler adalah kegiatan yang berhubungan dengan legislator dan pejabat pemerintah dalam mempromosikan atau menolak undang-undang atau peraturan.

7. Issues Management

Mengelola isu yang berkembang di penduduk perihal dengan perusahaan, merupakan kegunaan seorang public relation. Dalam fungsinya selanjutnya public relations melakukan identifikasi dan evaluasi atas beragam isu yang jika akan berdampak pada perusahaan.

8. Financial Relations

Para penanam modal bagi perusahaan merupakan sebuah aset besar yang perlu dipertahankan, untuk itulah Public Relations punya peran mutlak didalam merawat dan menciptakan keyakinan mereka melalui beragam cara.

9. Industrial Relations

Fungsi Public Relations untuk menjaga hubungan dengan organisasi atau lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan bergabung dengan asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur organisasi.

10. Development/Fund Raising

Fungsi Public Relation dalam menciptakan kebutuhan dan mendorong public untuk mendukung organisasi terutama melalui kontribusi financial.

11. Multicultural Relations/Workplace Diversity

Perusahaan selain berdiri sebagai lembaga komersial, tentu juga berdiri sebagai lembaga yang harus tanggap terhadap lingkungannya. Untuk itulah Public Relations bagi perusahaan juga punyai faedah dalam menjalin jalinan dengan individu-individu berasal dari beraneka grup golongan dan budaya.

12. Special Events

Event-event khusus sanggup diadakan dalam rangka mencuri perhatian publik yang lebih luas supaya mereka punyai ketertarikan terhadap produk ataupun perusahaan. Dalam perihal ini tim Public Relations sanggup memicu agenda acara yang tentu disesuaikan dengan obyek marketnya.

13. Marketing Communication

Fungsi Public Relations untuk memadukan aktifitas pemasaran dengan mengadakan kesibukan khusus sekaligus membangun citra public.

Geografi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial, Benarkah?

Geografi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial, Benarkah? – Ketertarikan penulis pada ilmu Geografi ini diawali saat berada di Sekolah Dasar. Pastinya disaat bapak Guru IPS dalam pembelajaran dikelas sering melakukan cerdas cermat tentang pengetahuan geospasial Indonesia, seperti pertanyaan “dimana letak Danau Toba?”, “sungai terpanjang di Pulau Jawa?”, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang, Guru meminta murid untuk menggambarkan peta buta sebuah Negara atau Provinsi tertentu.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, materi Geografi masuk kedalam muatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini dapat dilihat dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 yang menyatakan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah wajib memuat mata pelajaran salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (Pasal 37,1f) dan pada aturan pendukungnya yang terdapat dilampiran Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa geografi masuk kedalam Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial (point 6.1 dan 6.3). Itulah kenapa dalam Ujian Nasional (UN) 2019 dan UN sebelumnya, Geografi dikelompokkan sebagai Peminatan Ilmu Pengatahuan Sosial untuk jenjang SMA.

Geografi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial, Benarkah?

Pertanyaannya, pantaskah geografi menjadi bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan memberikan lima argumen sebagai pengukurnya. pokerasia

Argumen pertama adalah dari arti kata Geografi yang tidak mencerminkan sebagai ilmu sosial. Arti kata geografi diambil dari bahasa Yunani yaitu geographia. Kata ini terdiri dari kata geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti tulisan/ uraian. Geo sendiri merupakan objek yang dipelajari yang umumnya disebut sebagai fenomena Alam atau geosfer. Sedangkan Graphien sebagai kata kerja yang menuntut orang untuk paham mengenai fenomena Geosfer untuk menjawab apa, dimana, mengapa, kapan, dan bagaimana sesuatu di Bumi itu bisa terjadi. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

Kedua, Geosfer yang merupakan objek material geografi merupakan wujud dari fenomena alam /natural yang terjadi pada Bumi. Geosfer/fenomena tersebut berupa lapisan dalam bumi atau Litosfer, lapisan air bumi atau hidrosfer, lapisan udara atau atmosfer, fenomena mahluk hidup bumi atau biosfer, dan fenomena manusia di bumi atau antroposfer.

Ketiga, Geografi adalah Induk dari berbagai variasi ilmu Pengetahuan. Pembelajaran mengenai fenomena litosfer menghasilkan ilmu pengetahuan mengenai geomorfologi, geologi, dan pedologi. Demikian pula dalam mempelajari Fenomena atmosfer menghasilkan keilmuan meteorology dan klimatologi. Fenomena hidrosfer untuk mempelajarinya membuahkan ilmu hidrologi, dan oseanografi. Fenomena biosfer membuahkan keilmuan bidang ekologi, biogeografi berupa zoobiogeografi dan fitobiogeografi. Demikian pula antrosfer yang dipelajari dengan detail melalui ilmu kependudukan/demografi, geografi kota, dan sebagainya.

Keempat, Ilmu Geografi adalah merupakan keilmuan yang terukur (the measure is tangible) baik menyangkut aktivitas yang dilakukan maupun metodologinya. Aktivitas yang umum dilakukan oleh para geographer untuk meneliti merupakan kegiatan-kegiatan yang menuntut observasi keruangan menyeluruh yang dilengkapi dengan bukti-bukti empiris. Kegiatan yang dilakukan adalah seperti pengukuran lahan, pemetaan, penginderaan jauh baik melalui satelit atau foto udara ataupun drone, sensus untuk pengukuran demografi, dan sebagainya. hasil analisa yang dilakukan umumnya adalah kuantitatif. Hal ini berbeda dengan ilmu sosial yang sebagian besar hasil analisanya adalah kualitatif.

Kelima, pendekatan yang dilakukan dalam mempelajari geosfer adalah dengan melihat karakteristik sistem, interaksi, dan gejalanya melalui pendekatan sistem Keruangan, sistem Lingkungan (ekologi), dan pendekatan kompleks. Pendekatan sistem keruangan dilakukan dengan mempertimbangkan unsur Jarak, Interaksi dalam ruang, dan Distribusinya. Pendekatan sistem lingkungan dilakukan melalui pengkajian interaksi antar organisme dalam lingkungan atau antara organisme dengan lingkungannya. Pendekatan kompleks dilakukan dengan melihat adanya perbedaan dan perencanaan dalam suatu wilayah yang kompleks sebagai perpaduan antara pendekatan keruangan dan lingkungan. Pendekatan ini digunakan umumnya untuk pembangunan dalam bentuk dokumen Rencana Tata Ruang.

Penerapan Geografi sebagai ilmu pengetahuan sosial merupakan kebijakan yang memutarbalikkan fakta dan merubah core business ilmu kebumian. Hal ini berakibat rendahnya Critikal thinking dan kepedulian terhadap permasalahan Bumi yang sangat sukar dipahami jika dilakukan dengan pendekatan ilmu sosial yang manusia sentris. Fenomena-fenomena geosfer yang ada disekitar seyogyanya sedari sekolah dasar dipahami sebagai ilmu alam sehingga hafalan-hafalan geospasial Indonesia yang diajarkan Bapak Guru tadi dimaknai sebagai potensi alam dalam kaidah Bumi sebagai sebuah sistem dalam ruang, sistem dalam lingkungan, dan sistem yang kompleks. Dengan demikian, kiranya perlu kita evaluasi dalam sistem pendidikan nasional karena Geografi tidak tepat sebagai bagian dari muatan Ilmu Pengatahuan Sosial.

– Tujuan dan Fungsi Geografi

Adapun tujuan dan fungsi geografi yang menjadi dasar pembelajaran geografi ada tiga macam, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Geografi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial, Benarkah?

Sebagai ilmu pengetahuan, geografi mempunyai tujuan mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan pola keruangan dan prosesnya; mengembangkan pengetahuan, peluang dan keterbatasan sumber daya alam untuk dimanfaatkan; mengembangkan konsep dasar geografi yang terkait dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.

Sebagai keterampilan, geografi bertujuan mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan; mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan; mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.

Sebagai sikap, geografi mempunyai tujuan menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar; mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup; mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya; mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya; mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

Pendekatan Geografi

Kajian geografi sudah dilakukan orang dengan cara pendekatan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Teks Eksposisi Pandangan filsafat turut berpengaruh, perubahan paradigma yang dianut menjadi penentu cara kerja atau metode serta sasaran menjadi perhatian utama geografi.

Menurut Pattison pendekatan geografi digolongkan pada empat hal berikut.

– Tradisi keruangan; pusat perdebatan pada persoalan geometri, hubungan keruangan dan juga perpindahan keruangan. Hal ini memfokuskan sifat keruangan melekat pada tiap-tiap fenomena yang ada di muka bumi. Masalah keruangan pada kehidupan moderen lebih kompleks dan kudu pendekatan ”special organization”. Nilai terapan geografi dapat lebih banyak dipakai didalam aktivitas perencanaan analisis persoalan keruangan dan pemanfaatannya.

– Tradisi studi wilayah; yang perhatiannya terpusat pada anggota karakteristik esensial tempat-tempat atau kawasan fakta. Secara kartografi berasal dari satu area ke area lain.

– Tradisi pertalian manusia dan alam; perhatiannya terpusat pada pertalian manusia dengan lingkungannya. Hubungan udara, air, situasi alam, dan tempat-tempat pengaruhnya pada kebugaran manusia.

– Tradisi ilmu kebumian; perhatiannya terpusat pada usaha membatasi tanda-tanda permukaan bumi, faktor situasi alamnya, gejala-gejala, sifat, dan proses alam di bumi. Hal ini membuahkan geografi fisis, dan lihat kenyataan berjalan cabang pengkhususan geografi yang banyak menjadi menyempit. Contoh: ilmu kebumian menjadi geologi, oseanologi, meteorologi, dan astronomi.

Objek Studi Geografi

Objek geografi antara lain sebagai berikut:

atmosfer (udara yang menyelimuti bumi), litosfer (kulit bumi), pedosfer (lapisan tanah di permukaan bumi), dan hidrosfer (air di permukaan bumi);

biosfer (kehidupan flora dan fauna di muka bumi) dan antroposfer (manusia di bumi);

perkiraan bentang lahan dan bentang sosial dan budaya baik di perkotaan maupun perdesaan; keberagaman hubungan manusia dengan lingkungannya sebagai akibat budaya dan teknologi; hubungan manusia dengan segala proses yang ada di muka bumi yang merupakan pendekatan ekologi.

Tawaran Pada Seluruh Dosen Ilmu Sosial-Humaniora : Mengabdi Pada Masyarakat Dengan Start-Up

Tawaran Pada Seluruh Dosen Ilmu Sosial-Humaniora : Mengabdi Pada Masyarakat Dengan Start-Up – Sesuai dengan pasal 20 yang ada dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenaif Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi berkewajiban menyelengarakan penelitian dan pengabdian masyarakat disamping melaksanakan kegiatan pendidikan. Pasal 45 yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi kemudian merinci yang dimaksud dengan penelitian ditujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.  Sedangkan dalam pasal tersebut pengabdian masyarakat didefinisikan yaitu kegiatan sivitas akademika didalam mengamalkan dan membudayakan ilmu ilmu dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagai keanggotaan perguruan tinggi, pastinya seluruh dosen terhitung berkewajiban supaya melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tak terkecuali dosen-dosen dari klaster keilmuan sosial-humaniora. Sedikit berbeda dengan kolega mereka dari klaster keilmuan sains dan teknologi, agro, dan juga medika, dosen-dosen dari klaster keilmuan sosial-humaniora hadapi satu tantangan “khas” yaitu kesimpulan bahwa ilmu sosial-humaniora tidak berfaedah bagi masyarakat. poker asia

Tawaran Pada Seluruh Dosen Ilmu Sosial-Humaniora : Mengabdi Pada Masyarakat Dengan Start-Up

Ironis memang mengingat ilmu sosial-humaniora sendiri mengupas berkenaan masyarakat. Anggapan bahwa ilmu sosial-humaniora tak berfaedah untuk masyarakat terutama tak jarang terdengar berasal dari ucapan mahasiswa-mahasiswa yang belajar ilmu sosial-humaniora sendiri.

Penyebab Ilmu Sosial-Humaniora Dianggap Tidak Berguna

Tentu anggapan seperti itu tersedia sebabnya. Pendapat penulis sendiri terdapat dua penyebab besar timbulnya anggapan bahwa ilmu sosial-humaniora tidak berguna, yakni karena eksternal dan karena internal. Sebab eksternal yang pertama adalah masuknya kemampuan pasar international yang begitu kuat ke dalam perguruan-perguruan tinggi di Indonesia pasca penandatanganan GATS (General Agreement on Tariff in Services) yang diinisiasi WTO. Kekuatan pasar tersebut kemudian mendefinisikan mana yang “bermanfaat” dan “tidak bermanfaat”. Dan kita bersama tahu bahwa banyak hal yang bermanfaat bagi pasar adalah hal-hal yang bersifat fisik dan bisa diukur secara jelas dengan angka. Sesuatu yang “sulit” dihasilkan oleh ilmu sosial-humaniora.

Sebab eksternal ke-2 merupakan kekuasaan negara yang mencengkeram ilmu sosial-humaniora di Indonesia. Menurut Hadiz dan Dhakidae (2006), apa yang terjadi dengan pertumbuhan ilmu sosial di Indonesia dewasa ini tidak mampu dilepas berasal dari konteks kekuasaan negara terhadap masa Orde Baru (1966-1998). Pada masa itu keterkaitan antara ilmu sosial dan kekuasaan nampak benar-benar jelas. Rezim Orde Baru termasuk merekayasa sedemikian rupa pertumbuhan ilmu sosial di Indonesia agar cocok dengan keperluan kekuasaan (Dhakidae, 2003). Konsekuensi logis dari keterlibatan sistematis kekuasaan negara Orde Baru dalam rekayasa perkembangan ilmu sosial di Indonesia pada masa itu adalah terbentuknya orientasi pengajaran, pendidikan, dan kegiatan penelitian yang sangat developmentalis (Nugroho, 2006).

Pasca jatuhnya Orde Baru ternyata kekuasaan negara yang mencengkeram ilmu sosial-humaniora di Indonesia tersebut masih ada meskipun sudah tak sekuat ketika masa Orde Baru. Kekuasaan negara (sebagaimana kekuasaan pasar) kemudian mendefinisikan mana yang “bermanfaat” dan “tidak bermanfaat”. Dan kita sama-sama tahu bahwa hal-hal yang bermanfaat bagi negara adalah hal-hal yang bisa melanggengkan kekuasaan negara atau dengan kata lain jangan sampai kritis terhadap negara. Padahal wacana kritis adalah salah satu aspek utama dalam ilmu sosial.

Sedangkan berasal dari internal kalangan pengetahuan sosial-humaniora di Indonesia sendiri tersedia dua karena internal kenapa muncul analisis bahwa pengetahuan sosial-humaniora tidak bermafaat. Sebab internal pertama adalah positivisme (yang mencoba meniru ilmu-ilmu alam) yang diterapkan secara ekstrim di dalam pengetahuan sosial-humaniora di Indonesia sendiri. Akibat berasal dari postivisme ekstrim berikut adalah munculnya pembelahan antara teori dan praksis karena di dalam postivisme para pengkaji sosial mesti terpisah berasal dari hal-hal sosial yang dikajinya untuk hindari “subjektivitas” sehingga kajiannya dapat “objektif” dan “empiris”. Implikasi selanjutnya tentu saja perguruan tinggi dan para pengkaji sosial-humaniora (dosen dan mahasiswa) di dalamnya menjadi terpisah jauh berasal dari penduduk yang dikajinya sehingga muncul kesan eksklusif dan elitis.

Sebab internal kedua adalah orientalisme yang mempunyai asumsi-asumsi pengetahuan sosial berasal dari Barat ke Indonesia. Pemikiran ilmuwan sosial-humaniora di Dunia Ketiga, termasuk Indonesia, selamanya saja terbelenggu karena risau dianggap menyeleweng berasal dari prosedur-prosedur ilmiah khas Barat. Akibatnya, sekaligus efek yang kedua, bermacam macam kajian pengetahuan sosial menjadi tidak berfaedah saat diterapkan terhadap penduduk di negaranya sendiri. Kajian pengetahuan sosial-humaniora kerap menjadi asing dengan nilai-nilai lokal. Cara pandang yang ditawarkan kadang kala terkesan dipaksakan dan juga tidak dapat menyadari secara utuh suatu problem yang muncul.

Yang Bisa Dilakukan :

Lantas apa yang bisa dilakukan? Yang pertama saya menawarkan yaitu agar para pengkaji ilmu sosial-humaniora (dosen dan mahasiswa) memikirkan ulang bahwa ilmu sosial-humaniora adalah juga tentang “penemuan sosial”. Penemuan sosial dari penulis diartikan sebagai inovasi-inovasi yang bersifat non-fisik dan bermanfaat kepada masyarakat. John Maynard Keynes mungkin tidak membantu banyak orang yang kehilangan pekerjaan saat Depresi Besar melanda Amerika Serikat dan sebagain besar dunia pada tahun 1930-an secara langsung, tetapi penemuan sosialnya membantu mengeluarkan dunia dari kondisi itu.

Tawaran Pada Seluruh Dosen Ilmu Sosial-Humaniora : Mengabdi Pada Masyarakat Dengan Start-Up

Max Weber mungkin tidak pernah memberikan pelayanan publik kepada banyak orang, namun penemuan sosialnya tentang birokrasi yang sekarang membuat pelayanan publik dapat berjalan lebih teratur. Penemuan sosial YB Mangunwijaya (Romo Mangun) berkenaan pengorganisasian penduduk di pinggir Kali Code jugalah yang sebabkan kampung selanjutnya sukses bertahan dari pengusuran. Oleh gara-gara itu, para dosen ilmu sosial-humaniora di Indonesia kudu langsung melepaskan belenggu postivisme dan orientalisme supaya dapat menemukan penemuan sosial yang berfungsi dan dapat di terima oleh penduduk di Indonesia.

Lalu setelah sukses menemukan penemuan sosial para pengkaji ilmu sosial-humaniora kudu dapat gunakan pasar bukan dimanfaatkan pasar seperti sebelumnya. Salah satu caranya adalah sebabkan start-up dari penemuan sosial yang sudah sukses ditemukan. Start-up yang berasal dari penemuan sosial para dosen ilmu sosial-humaniora ini kudu tidak serupa dari start-up lain. Kalau start-up lain dikendalikan oleh teknologi, maka start-up dari penemuan sosial ini kudu mengendalikan teknologi untuk kebermanfaatan bagi masyarakat.

Visi, prinsip sosial, serta wacana kronis dari start-up hasil penemuan sosial para dosen ilmu sosial-humaniora terlampau perlu dan kudu senantiasa ada karena, meskipun kehadiran gerakan-gerakan sosial type baru berbasis start-up sukses sebabkan generasi muda khususnya mahasiswa tertarik untuk mengabdikan ilmu sosial-humanioranya di dalam bentuk aktivisme sosial, tapi timbulnya perihal selanjutnya juga sebabkan banyak di pada mereka yang jadi fokus untuk diliput tempat gara-gara inginkan dianggap sebagai founder gerakan ini atau gerakan itu dan jadi melupakan pengabdian mereka kepada masyarakat.

Pembangunan start-up hasil penemuan sosial para dosen ilmu sosial-humaniora ini juga jangan sampai mendikotomikan hal yang luarannya “abstrak” seperti diskusi dan kajian sebagai hal yang “tidak bermanfaat”. Selain itu  hal yang luarannya “konkrit” seperti pendirian start-up merupakan hal yang “bermanfaat” seperti yang dilakukan oleh kekuatan pasar. Karena kita semua tahu bahwa yang “konkrit” (mendirikan start-up) hanya bisa dilakukan jika ada yang “abstrak” (diskusi dan kajian yang menghasilkan gagasan/penemuan sosial). Kemudian bagaimana dengan kekuasaan negara dan start-up hasil penemuan sosial para pengkaji ilmu sosial-humaniora ini? Sesuai dengan yang saya sampaikan sebelumnya bahwa start-up para dosen ilmu sosial-humaniora ini harus berbeda dengan start-up yang lain. Bila start-up yang lain sifatnya cuma filantropis atau pemberdayaan maka start-up para dosen ilmu sosial-humaniora ini harus meningkatkan kesadaran kritis masyarakat tentang kondisi struktural yang membuat mereka kesusahan dan hak mereka sebagai warga negara yang seharusnya dipenuhi oleh negara. Benar bahwa menyalakan lilin (dalam konteks ini mendirikan start-up) lebih mulia dari mengutuk kegelapan (dalam konteks ini tidak berbuat apa-apa), tapi kita juga harus tahu kenapa di tempat kita belum juga dialiri listrik (dalam konteks ini tidak dipenuhinya hak warga negara oleh negara).

Kuliah Humaniora Serta Ilmu Sosial

Kuliah Humaniora Serta Ilmu Sosial – Apakah Anda berorientasi untuk kemanusiaan? Apakah Anda menyukai untuk berbicara dengan orang sekitar dan menolong mereka?

Bila iya, maka kuliah jurusan humaniora dan ilmu sosial merupakan pilihan yang cocok untuk pengembangan karir Anda kedepannya.

Apa itu Humaniora dan Ilmu Sosial?

Jurusan kuliah humaniora dan ilmu sosial, mungkin tak begitu populer seperti hal nya jurusan teknik atau ekonomi yang ditawarkan hampir setiap universitas. idnpoker

Kuliah Humaniora Serta Ilmu Sosial

Akantetapi, dapat dibayangkan bila tidak ada jurusan humaniora dan ilmu sosial ini, universitas-universitas yang sudah ada hingga saat ini mungkin tak akan pernah berevolusi dan mengembangkan jurusan lainya. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Manusia yang mengalami peradaban perlu untuk mempelajari tentang kemanusiaan dan ilmu sosial, karena sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan dan menyelesaikan masalah kehidupan.

Humaniora serta ilmu sosial ini adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menjadikan manusia lebih manusiawi serta menjadi pribadi yang berbudaya.

Dapat dikatakan, jurusan ini adalah jurusan yang mempelajari tentang kemanusiaan.

Anda yang berkuliah di jurusan humaniora dan ilmu sosial ini nantinya akan memiliki gelar sebagai sarjana humaniora (S.Hum) atau sebagai Human Science Bachelor, jika Anda lulusan luar negeri.

Dalam mempelajari tentang kemanusiaan, maka beberapa aspek penting dalam kuliah ini harus dimengerti oleh para mahasiswa dan mahasiswinya.

Beberapa hal yang akan sering dibahas pada kuliah jurusan humaniora dan ilmu sosial ini seperti antropologi, sosiologi, linguistic, art, sastra, sejarah dan politik.

Seluruh aspek ini tentunya ada dalam setiap kehidupan manusia sejak dulu hingga sekarang.

Apa Alasan Perlu Kuliah Humaniora dan Ilmu Sosial di Luar Negeri?

Jurusan kuliah humaniora dan ilmu sosial, baik untuk program kuliah (S1) maupun program kuliah (S2) tentunya harus dipilih berdasarkan dengan minat  Anda untuk bisa berkuliah jurusan ini. Lalu alasan apa saja itu? Berikut selengkapnya:

1. Mendapatkan Pengetahuan Baru

Kuliah di jurusan humaniora dan ilmu sosial ini akan mengantarkan Anda untuk selalu mendapatkan pengetahuan yang baru dalam berbagai bidang.

Anda akan mempelajari hal yang belum pernah didapatkan selama menempuh pendidikan sebelumnya. Khususnya tentang bidang kemanusiaan serta kehidupan sosial, akan banyak dibahas pada jurusan ini.

2. Mempelajari Sikap Dasar Manusia

Di era sekarang ini, terkadang sifat dasar manusia yang seharusnya menjadi baik, justru menjadi kurang baik karena pengaruh dari berbagai faktor. Kuliah Humaniora serta ilmu sosial ini, kembali mengajarkan pada kita bagaimana sikap dasar manusia yang sesungguhnya. Saling menghargai pendapat, mendengarkan ketika orang lain berbicara, mengatur emosi,  semua hal ini akan selalu kita pelajari dengan baik.

Dari sisi ilmu sosialnya, kita juga akan mempelajari tentang manusia dan seni dalam kehidupannya.

3. Pilihan Karir yang Fleksibel

Mempelajari kemanusiaan serta ilmu sosial pada kuliah humaniora dan ilmu sosial ini, juga akan mengantarkan kita untuk lebih mudah dalam mendapat pekerjaan. Pasalnya, program kuliah ini memiliki prospek karir yang fleksibel.

Anda tidak hanya harus bekerja di satu bidang yang berkaitan dengan jurusan ini, tetapi Anda bisa bekerja di berbagai bidang, termasuk bidang teknik.

4. Dukungan Fasilitas Pendidikan

Rata-rata universitas di luar negeri, memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap dan sangat mendukung setiap jurusannya, termasuk jurusan humaniora dan ilmu sosial. Beberapa mata kuliah yang dibahas, akan membutuhkan praktik secara ilmiah maupun lapangan.

Fasilitas seperti lab antropologi, TV, studio drama hingga museum umumnya sudah disediakan pihak kampus terkait.

Dengan begitu, Anda akan lebih cepat dalam memahami setiap mata kuliah pada jurusan ini.

– Apa Saja Karakter yang Cocok untuk Kuliah Humaniora dan Ilmu Sosial di Luar Negeri?

Jika ingin cepat lulus dari universitas terbaik, Bagi Anda yang ingin mulai berkarir di bidang humaniora serta ilmu sosial, ada beberapa karakter yang harus dimiliki, agar tidak menemui hambatan saat menjalani pekerjaan di bidang humaniora dan ilmu sosial ini di masa depan.

Beberapa karakter tersebut sebagai berikut ini:

1. Kemampuan Komunikasi

Kuliah jurusan humaniora dan ilmu sosial ini akan menuntut Anda harus banyak berinteraksi dengan orang di sekitar.

Kemampuan komunikasi ini penting untuk dimengerti, dan memudahkan dalam menyerap informasi dari kancah internasional, mengenai isu yang berhubungan dengan mata kuliah ini.

2. Kemampuan Bertanya

Selain mahir berkomunikasi, ternyata kemampuan bertanya dalam jurusan ini dibutuhkan. Maksudnya, kita akan belajar bagaimana belajar bertanya dengan baik dan dalam waktu yang tepat. Kemampuan ini juga dapat membuat Anda lebih kritis.

3. Menganalisis, Riset dan Evaluasi

Karakter yang berikutnya adalah kemampuan untuk riset, analisis dan evaluasi. Beberapa karakter ini memang dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin membantu untuk mewujudkan mimpi tersebut. Selain itu, Anda juga akan diwajibkan untuk membuat keputusan, dan mengevaluasi hasil keputusan tersebut.

Apa Saja Universitas Terbaik untuk Kuliah Humaniora dan Ilmu Sosial di Luar Negeri?

Kuliah Humaniora Serta Ilmu Sosial

Jika Anda mencari informasi mengenai jurusan humaniora dan ilmu sosial atau humanities and sosial science di luar negeri, umumnya kedua bidang ini dipisahkan dalam jurusan yang berbeda.

Australia sepertinya memiliki beberapa universitas terbaiknya yang menawarkan program kuliah humaniora dan ilmu sosial.

Sama halnya dengan wilayah Amerika dan Asia, yang menawarkan program kuliah humaniora dan ilmu sosial dalam satu jurusan.

Universitas tersebut adalah:

– University of New England

– Charles Sturt University

– Australian National University

– University of Queensland, Australia

– Kaplan Higher Education, Singapura

– New York University, Amerika

– Stanford University, Amerika

– Nanyang University, Singapore

– National University of Singapore

– Cambridge University, UK

Apa Saja Spesialisasi Jurusan Humaniora dan Ilmu Sosial itu?

Jika Anda mencari informasi mengenai humanities and social science atau humaniora dan ilmu sosial ini, umumnya jurusan ini mempunyai beberapa spesialisasi di bidangnya. Hampir seluruh aspek juga terkait dengan bidang ini. Akantetapi, secara umum, spesialisasi jurusan humaniora dan ilmu sosial yang ditawarkan beberapa universitas, baik di Asia, Amerika maupun Eropa diantaranya:

– Sejarah Dunia, mempelajari sejarah dunia dan peristiwa penting yang pernah terjadi dalam peradaban manusia

– Budaya internasional, mempelajari tentang kondisi ekonomi, lingkungan dan pembangunan dari berbagai negara di kancah internasional

– Konsentrasi filosofi, terkait dengan bidang hukum dan filosofinya

– Psikologi, spesialisasi yang mempelajari ilmu psikologi terkait kondisi mental manusia, bimbingan konseling, psikologi untuk departemen kesehatan

– Sosiologi, spesialisasi yang mempelajari ilmu kemanusiaan seperti Antropologi, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya

– Studi tentang wanita dan seksualitas, studi pada kasus yang dialami wanita, khususnya terkait dengan seksualitas

– Pengenalan bahasa dan budaya berbagai negara, spesialisasi yang mempelajari bahasa dan program bahasa, serta budaya dari berbagai dunia.

Umumnya tidak semua universitas dengan jurusan humaniora dan ilmu sosial ini akan membahas keseluruhan spesialisasi tersebut. Anda biasanya akan memilih salah satu dari spesialisasi yang diminati.

Bagaimana Persyaratan Kuliah Humaniora dan Ilmu Sosial di Luar Negeri?

Jika Anda berminat untuk kuliah jurusan humaniora dan ilmu sosial di luar negeri, maka perlu mempersiapkan beberapa persyaratan serta dokumen penting agar bisa mengikuti proses seleksi dari universitas favorit.

Berikut ini beberapa syarat masuk yang wajib dipenuhi:

Program Sarjana (S1)

Memiliki sertifikat A-Level, terutama untuk mata pelajaran seni, ilmu pengetahuan, sejarah, geografi, biologi dan matematika.

Kemampuan bahasa inggris, dibuktikan dengan sertifikat. Untuk TOEFL PBT dengan skor 550 atau IELTS dengan skor 6.5

Membuat portofolio mengenai spesialisasi dari jurusan humaniora dan ilmu sosial (beberapa universitas akan meminta syarat ini)

Program Pasca Sarjana (S2)

Lulus dari program sarjana (S1) dengan jurusan yang relevan

Memiliki pengalaman kerja di bidang kemanusiaan dan ilmu sosial minimal 2 tahun

Membuat CV atau resume mengenai personal Kemampuan bahasa inggris yang baik, dibuktikan dengan sertifikat. Untuk TOEFL PBT dengan skor minimal 550 atau IELTS dengan skor minimal 6.5

Ilmu Sosial dan Budaya Tak Penting?

Ilmu Sosial dan Budaya Tak Penting? – Sejak bangku SMA, penjurusan IPS kerap dianggap sebagai kelas dua. Kelas bahasa bahkan di bawahnya lagi. Hal itu tercermin dari sedikitnya pemilih jurusan IPS. Di sebagian sekolah, jumlah kelas IPS bahkan lebih sedikit dari kelas IPA. Selain daripada itu, tidak jarang predikat bodoh, anak bandel, urakan tersemat pada anak-anak jurusan IPS dan bahasa.

lmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam pendidikan di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. IPS di negara barat dan lainnya lebih dikenal dengan social studies, social education, social studies education, dan sebagainya. Wesley tunjukkan bahwa “the social studies are the social sciences simplified for pedagodical purpose”. Jadi IPS menurut Wesley lebih mengarah kepada penyederhanaan ilmu-ilmu sosial yang mempunyai tujuan pada kapabilitas pedagogik.

Ilmu Sosial dan Budaya Tak Penting?

Cara pandang itu ada akarnya, yang ditelaah oleh keliru satunya oleh Rognvaldur D. Ingthrosson, yang mengatakan mengapa ilmu sosial secara metodologi dianggap terbelakang jika dibandingkan ilmu eksakta.

Alasannya, menurut penelusuran Ingthrosson, ilmu alam menjadi acuan bagi ilmu sosial gara-gara metodologi ilmu alam dinilai lebih pasti. Pendeknya, ilmu alam dengan metodologi yang ketat dianggap lebih ilmiah, agar dipandang punya kedudukan lebih tinggi dibanding ilmu layaknya sosiologi atau antropologi. idn poker

Lalu, apa kabar dengan pengetahuan budaya atau pengetahuan humaniora yang terdiri dari seni, filsafat, sastra, sejarah? Rumpun ini lebih nahas lagi, dipandang tidak berguna. “Nanti berkenan kerja apa?” merupakan sebuah respons yang jamak jikalau seseorang menyatakan inginkan bertekun ke bidang-bidang tersebut. Lanjutannya: “Ingin bekerja (dengan penghasilan tinggi), ya dengan menjadi insinyur, dong!”

Tereotip Lama Sudah Tak Relevan

Tentu saja tak ada yang bisa menyangkal bahwa teknologi berperan amat besar dalam peradaban manusia sekarang ini. Namun, bukan bermakna ilmu sosial dan humaniora adalah ilmu yang tak berguna. Humaniora lebih-lebih bisa diolah dengan teknologi, dan menjadi suatu hal yang punya nilai di masa digital ini.

“Kami menghendaki menyatakan pada mahasiswa calon sarjana dan pascasarjana bahwa mempelajari ilmu humaniora dalam beragam bentuknya merupakan langkah luar biasa untuk menyiapkan diri menghadapi dunia di luar sana,” kata Profesor Bahasa & Sastra Romanik dan Sastra Komparatif, Diana Sorensen, kepada hadirin dalam forum diskusi publik bertajuk “Digital Humanities: Across the Spectrum” di Universitas Harvard, Amerika Serikat, layaknya ditulis situs Harvard.

Panelis lain dalam diskusi berikut menegaskan bahwa stereotip humanis, sebagai sosok yang terasing di sebuah pojok ruangan remang-remang, sudah tak relevan lagi. Dengan proyek humaniora digital, para humanis bisa terlibat dalam masa digital.

Dengan humaniora digital, para humanis bisa dilatih penerapan teknologi informasi untuk literasi digital. Contoh sederhana: pengarsipan. Orang di bidang teknologi informasi memang yang memahami piranti untuk mengarsipkan. Namun, siapa yang paling memahami konten untuk tujuan literasi? Tak tersedia yang lebih menegaskan ketimbang mereka yang terlatih membaca naskah sastra, dokumen sejarah, teks filsafat, dan juga menekuni seni.

Belajar dari Steve Jobs

Bagaimana bisa saja seni diakui tak berguna? Menjawab soal ini, Steve Jobs bisa dijadikan cermin. Profesor program studi wanita, gender, dan studi sexual dari Universitas Yale, Inderpal Grewal, dalam tulisan di Huffington Post memperlihatkan bagaimana Steve Jobs benar-benar terpengaruhi kelas kaligrafi yang dulu diikutinya dalam mendesain Mac.

Menurut Grewal, orang-orang berpandangan bahwa seni dan humaniora tidak berfungsi untuk membawa dampak sebuah inovasi teknologi. “Mereka tidak dulu menduga bahwa Seni dan Humaniora bisa menjadi pusat produktivitas dalam ranah ekonomi, apalagi beri tambahan sebuah kekuatan untuk memimpin perekonomian global,” tambahnya.

Ilmu Sosial dan Budaya Tak Penting?

Televisi, film, musik, dunia seni, museum, fashion, dan konten internet, diciptakan oleh para penulis, musisi, seniman, dan desainer. Mereka melakukan itu semua dengan mengolaborasikan teknologi bersama inovasi ilmiah. Seluruh hal itu merupakan “industri budaya” yang besar pengaruhnya bagi AS sebagai kekuatan ekonomi dunia.

Lebih lanjut, Grewal memperlihatkan produk Jobs adalah bukti bahwa humaniora dan sains-teknologi saling terkait. “Dua hal tersebut [humaniora dan teknologi] merupakan bagian dari satu dunia,” katanya.

Pendidikan Humaniora Itu Penting

Di luar pentingnya literasi digital yang harus melibatkan para humanis, para ilmuwan (ilmu alam) dan insinyur jug memerlukan humaniora. Peraih gelar doktor bidang humaniora dari Universitas Texas, Troy Camplin, menjelaskan bahwa saat membaca karya fiksi, kita merasa berempati dengan karakter.

Ia terhitung berpendapat bahwa karya sastra adalah wujud dari versi paling halus dan kompleks dari langkah berpikir alami seseorang. Apabila seseorang idamkan mempertajam pemikirannya, ia harus banyak membaca karya sastra. Sastra, seperti halnya seni lain, terhitung mendukung seseorang merangsang kreativitas. Dalam sastra, terdapat perlintasan kreatif yang mendukung orang untuk lihat pola dan koneksi di bidang lain. Kreativitas cenderung terjadi dikala tidak salah satu langkah pikir membuka bersama langkah pikir lain.

Dari Singapura, profesor hukum internasional sekaligus diplomat senior Singapura Tommy Koh menunjukkan apa yang mesti diperhatikan di negaranya yang sedang menghadapi tantangan revolusi industri keempat yang dimulai pada pergantian abad ke-21. Era ini sudah melahirkan perusahaan yang mengubah status quo, dicantaranya Airbnb, Grab, dan Alibaba.

Dalam tulisannya di salah satu media berita, Koh mengatakan bahwa dunia sedang diubah oleh robot, artificial intelligence, Internet of Things, big data, kota cerdas, block chain, sharing economy, financial technology, dan seterusnya.

Oleh karena itu menurut Tommy, Singapura harus mempersiapkan pemuda dengan pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir untuk memanfaatkan peluang baru. “Perihal itulah yang mendasari pemerintah menekankan soal pembangunan STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics),” kata Tommy Koh.

Seperti Inderpal Grewal, Koh juga menjadikan Steve Jobs sebagai contoh. Pendapat Koh, Jobs sukses memanfaatkan ilmu kaligrafinya untuk mendesain keyboard komputer Macintosh. Itulah yang membedakan Jobs dari para pesaingnya.

Tommy Koh juga mengutip pernyataan Jobs saat merilis iPad edisi terbarunya: “Kami di Apple paham bahwa teknologi saja tak cukup–teknologi yang dikawinkan dengan liberal arts, dikawinkan dengan humaniora-lah, yang hasilnya akan membahagiakan hati kita.”

Berdasarkan pengalamannya sebagai diplomat, Koh menunjukkan bahwa belajar sastra dan sejarah adalah hal yang penting. Menurut Koh, menghindari belajar sejarah akan menjerumuskan kita ke dalam masalah dan sebaliknya, mempelajari sejarah akan memberdayakan siapa pun yang mempelajarinya. Memahami sejarah sebuah negara mempermudah ia memahami dan berinteraksi dengan negara tersebut.

Soal sastra, Koh menganggapnya membantu seseorang untuk berpikir, menulis, dan berbicara dengan jelas. Untuknya, revolusi industri keempat tak menjadikan studi tentang humaniora tidak relevan. “Kita semua diwajibkan belajar tentang humaniora dikarenakan hal tersebut akan menolong kita berpikir secara analitis, menulis secara jelas dan berbicara dengan persuasif,” catatnya. Oleh karena itu, menurutnya Singapura perlu mengupayakan pendidikan holistik. “Hal mana yang diperlukan dunia yakni supaya edukatif generasi muda kita baik dalam pengetahuan pengetahuan dan kemanusiaan. Kita memerlukan pakar teknologi yang menyadari humaniora dan humanis yang menyadari teknologi,” tulis Koh.